Kencana Si Merah Yang Bandel Terhadap Genangan Air Hujan

02.00.00



Permasalahan dan tantangan pembangunan hortikultura yang sering mengganggu stabilitas ekonomi makro adalah cabai merah. Komoditas ini memiliki pengaruh yang cukup besar dalam perekonomian Indonesia terutama pengaruhnya terhadap terjadinya inflasi harga akibat tidak stabilnya pasokan bulanan komoditas tersebut terutama di musim hujan.

Budidaya cabai merah (Capsicum annum L) menuntut dipenuhinya berbagai persyaratan teknis agar dapat diproduksi secara teratur sepanjang tahun dengan produksi dan mutu yang optimal. Sebagai tanaman yang semusim yang diperlukan setiap hari, budidaya cabai merah perlu dilakukan secara teratur dengan areal tanam yang relatif tetap sepanjang tahun.

Pengembangannya harus dirincikan dengan penerapan pola tanam / pola produksi yang tepat, penggunaan benih bermutu, pemupukan yang tepat, pengendalian organisme pengganggu tanaman (OPT) mengikuti kaidah-kaidah pengendalian hama terpadu PHT yang optimal serta pengelolaan tanaman lainnya yang menerapkan teknologi baku sesuai GAP dan SOP.

Untuk mengantisipasi perubahan iklim yang cenderung tidak menentu Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) telah menghasilkan cabai merah varietas Kencana yang memiliki keunggulan mampu beradaptasi baik pada musim hujan dan kemarau basah, adaptif diketinggian 500 m dpl, dan potensi hasil 18-20 t/h.

Menurut Asep Jalaludin, penangkar benih cabai yang juga petani dan Ketua Gapoktan Ciamis, cabai merah Kencana tetap tumbuh baik sekalipun diguyur hujan dan terendam selama lima hari.

Media Tanam yang digunakan adalah campuran dari tanah dan pupuk kandang dengan perbandingan 1:1 di tambah dengan Trichoderma sp, yang telah dikukus dengan uap air panas selama 6 jam. Media dimasukkan dalam polybag/bumbunan/baki persemaian.

Penggemburan lahan dilakukan dengan cara mencangkul sampai kedalaman 30 – 40 cm. Lahan dibiarkan terkena sinar matahari selama dua minggu. Pemupukan dasar terdiri atas pupuk kandang kuda (20-3- ton/ha) dan pupuk NPK 16-16-16 (700-1000kg/ha), yang diberikan satu minggu sebelum tanam.

Pupuk susulan adalah NPK 16-16-16 (300-500kg/ha), diberikan dengan cara dicor, yaitu pupuk dilarutkan dalam air (2g/l), kemudian disiram pada lubang tanaman (100-200ml/tanaman).

Pemasangan mulsa dilakukan pada saat matahari panas terik agar mulsa memuai sehingga memudahkan mulsa dapat ditarik menutup rapat bedengan.

You Might Also Like

0 komentar