Balitbangtan Rakit Varietas Kedelai Tahan Pecah Polong

02.00.00

pecah polong


Pecah polong merupakan salah satu penyebab kehilangan hasil (yield loss) kedelai di daerah tropis, termasuk Indonesia. Sebagian besar kedelai yang dibudidayakan pada musim kemarau, Juni/Juli–September/Oktober, berpeluang memacu terjadinya pecah polong. Hal tersebut terkait dengan karakteristik lingkungan pada musim kemarau II dengan terjadinya peningkatan suhu khususnya pada periode pengisian biji hingga panen kedelai.

Pecah polong terjadi saat polong mencapai masak fisiologis dalam kondisi suhu lingkungan yang tinggi dan diikuti oleh kelembaban tinggi. Penyebab lain yang dapat berpengaruh terhadap terjadinya pecah polong adalah penundaan atau keterlambatan panen sebagai akibat dari kelangkaan tenaga kerja.

Komponen lingkungan yang menjadi pendorong terjadinya pecah polong adalah kelembapan rendah, suhu tinggi, perubahan suhu yang cepat, dan kondisi saat pengeringan kedelai. Kisaran kehilangan hasil akibat pecah polong mulai 34% hingga 100% yang ditentukan oleh waktu panen, kondisi lingkungan, struktur anatomi polong, komposisi kimia kulit polong, zat pengatur tumbuh, dan ketahanan (faktor genetik) dari varietas kedelai yang digunakan.

Beberapa penelitian menyimpulkan bahwa persentase pecah polong meningkat searah dengan penurunan kadar air polong. Selain itu, adanya peningkatan aktivitas enzim phenylalanine ammonia-lyase pada kulit polong dilaporkan akan meningkatkan laju pecah polong. Peningkatan pecah polong juga terjadi pada saat kondisi hujan yang diikuti oleh cuaca kering pada saat panen.

Perakitan varietas kedelai tahan pecah polong mulai dirintis di Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi (Balitkabi) dengan menyilangkan kedelai tahan pecah polong varietas Anjasmoro dengan varietas kedelai berdaya hasil tinggi. Seleksi ketahanan terhadap pecah polong dapat dilakukan di lapang maupun di laboratorium. Seleksi ketahanan terhadap pecah polong terhadap galur homosigot diperoleh sebanyak 8 galur kedelai berkriteria sangat tahan terhadap pecah polong.

Diperolehnya galur kedelai yang tahan pecah polong dan diikuti dengan penampilan agronomis yang bagus maka peluang melepas varietas kedelai tahan pecah polong dan sekaligus berdaya hasil tinggi cukup besar. Satu harapan menekan kehilangan hasil kedelai di Indonesia.

You Might Also Like

0 komentar