Tips Jitu Budidaya Jeruk Bali

02.00.00

Jeruk bali merupakan jenis buah jeruk yang memiliki ukuran paling besar dibanding jenis jeruk lainnya. Nama bali pada jeruk ini sebetulnya tidak ada kaitannya dengan nama Pulau Bali. Tidak hanya di Indonesia, buah ini pun banyak digemari di berbagai negara Asia seperti Thailand, Bangladesh, Cina, dan Filipina.




Dengan bentuknya yang cukup besar, membuat banyak petani tertarik untuk membudidayakan jeruk bali. Terlebih jeruk bali juga memiliki nilai ekonomis cukup tinggi. Bahkan, Anda bisa menikmati hasilnya hingga mencapai ratusan juta sekali panen per hektarenya. Berikut tips jitu budidaya jeruk bali.

Syarat tumbuh buah jeruk bali

Karakteristik teknik budidaya jeruk bali sama dengan jenis jeruk lainnya, seperti jeruk lemon ataupun jeruk nipis. Berikut beberapa syarat tumbuh buah jeruk bali yang perlu disiapkan.
Pastikan lahan Anda tidak sempit karena satu pohon buah jeruk bali membutuhkan area sekitar 7 × 8 meter agar tumbuh optimal dan berbuah banyak.
Pastikan buah jeruk bali ditanam di area bersuhu maksimal 30 derajat Celsius.
Buah jeruk bali paling baik ditanam di daerah dataran tinggi. Namun demikian, di dataran rendah pun buah ini dapat tumbuh asalkan cukup air, banyak sinar matahari, dan bebas hama.
Buah jeruk bali membutuhkan banyak sinar matahari sepanjang hidupnya.
Tanaman buah jeruk bali menyukai tanah lempung berpasir.
Tanaman ini tidak terlalu menyukai angin karena dapat merontokkan buah.dan bunga.
Tanaman jeruk bali membutuhkan keasaman tanah (ph) sekitar 5,5—6,5.
Tanaman ini tidak menyukai air yang menggenang sehingga perlu adanya drainase di tempat ia tumbuh.

Budidaya jeruk bali

Seperti halnya membudidayakan jenis tanaman buah lainnya, budidaya jeruk bali juga dapat dilakukan melalui beberapa tahapan. Tahapan tersebut adalah penyiapan lahan, pembibitan, penanaman, pemupukan dan penyiraman, serta pemanenan.

Penyiapan lahan

Penanaman jeruk bali juga membutuhkan lahan yang subur dan gembur. Untuk itu, sebelum mulai menanam bibit jeruk bali, penggemburan dapat dilakukan dengan cara mencangkul lahan dan mencampurnya dengan pupuk.

Untuk pemetakan lahan yang akan ditanami masing-masing bibit, idealnya Anda menyediakan petakan tanah sebesar 7 × 8 meter untuk tiap bibitnya. Hal ini bukan tanpa alasan karena saat bibit buah jeruk bali ini membesar, ketinggiannya bisa mencapai 5 meter. Tentunya dengan ketinggian tersebut, rantingnya pun akan rimbun dan menutupi cahaya sinar matahari yang dibutuhkan oleh pohon jeruk bali. Oleh karena itu, diperlukan petakan tanah yang besar dan arah mata angin yang tepat untuk menumbuhkan pohon jeruk bali. Arah timur ke barat merupakan arah mata angin yang tepat bagi pohon jeruk bali agar senantiasa tercukupi sinar matahari.

Pembibitan

Setelah penyiapan lahan dilakukan beberapa minggu sebelum penanaman, kini giliran menyediakan bibit buah jeruk bali yang baik. Pembibitan ini memegang kunci penting dari hasil panen maksimal yang akan Anda raih. Mengapa demikian? Sebab, cara pembibitan buah jeruk bali ini sebagian besar dilakukan bukan dengan metode biji atau stek, melainkan dengan cangkok.

Cara tanam dengan mengaplikasikan metode cangkok dipilih bukan tanpa alasan karena para petani jeruk bali memiliki pengalaman cara menanam yang baik dengan metode cangkok ini yakni masa buahnya yang tidak terlalu lama dan daya tahan pohon yang kuat. Ciri bibit buah jeruk bali yang baik adalah batangnya lurus dari atas ke bawah serta diameter batang sekitar 2—3 cm.

Penanaman

Setelah Anda mendapatkan bibit jeruk bali yang tepat, kini tibalah saatnya bercocok tanam bibit tersebut dengan teknik menanam yang tepat. Tanamlah masing-masing bibit di petakan tanah yang telah Anda sediakan (kurang lebih 7 × 8 meter). Adapun waktu yang tepat untuk menanam bisa Anda lakukan kapan saja. Ini karena buah jeruk bali bisa tumbuh di musim kering ataupun musim hujan, asalkan syarat tumbuhnya terpenuhi.

Pemupukan

Pemupukan dapat dilakukan selama maksimal 3 kali dalam setahun. Pemupukan yang pertama dapat Anda lakukan dengan menggunakan pupuk kandang (antara Juli—Agustus). Sementara itu, tahap pemupukan kedua dapat Anda lakukan dengan pupuk NPK (antara Oktober—November).

Penyiraman perlu dilakukan saat musim kering agar pohon jeruk bali Anda tidak kekurangan air.

Perawatan lainnya adalah penyiangan dengan cara membersihkan rumput liar, pengusiran hama dan ulat, serta pembatasan jumlah ranting dan buah pada musim panen pertama.

Pemanenan

Panen buah jeruk bali baru bisa dilakukan setelah tanaman berusia tiga tahun setelah masa tanam. Semakin tua umur pohon jeruk bali, semakin banyak buah yang akan dihasilkan.

You Might Also Like

0 komentar