Konsultasi Iman Alam Roh

02.00.00

Hasil gambar untuk Konsultasi Iman Alam Roh
    

   Kakak saya sempat dinyatakan meninggal dunia oleh dokter, tetapi kemudian hidup kembali. Dia menceritakan banyak hal tentang pengalaman berada dalam kematian sejenak itu.Apakah cerita itu boleh dipandang sebagai penyingkapan tentang alam kekal yang sesungguhnya atau mengintip alam roh? Bagaimana Ajaran Gereja tentang hal ini?
     Pertama, tentang kematian kita bisa membedakan antara kematian klinis dan kematian biologis. Ciri-ciri kematian klinis adalah hilangnya tanda-tanda kehidupan, misal detak jantung, gelombang pernafasan, kesadaran, serta aktivitas gelombang otak.
alat-alat kedokteran tidak mampu mendeteksi tanda-tanda kehidupan itu lagi sehingga orang yang bersangkutan dinyatakan sudah meninggal dunia.
kematian biologis adalah berhentinya seluruh kehidupan dalam diri manusia yang ditandai dengan mulai membusuknya tubuh manusia. Kematian yang dirujuk dalam pertanyaan disebut kematian suri, yaitu keadaan di antara kematian klinis dan kematian biologis. Yang bersangkutan sudah mengalami kematian klinis, tetapi sebelum terjadi kematian biologis, orang itu hidup kembali.
     Kedua, cerita orang-orang yang mengalami kematian suri mempunyai banyak kemiripan. Misal mereka sadar bahwa sudah meninggal dunia, bahkan banyak yang melihat jasadnya sendiri tertidur dan ditangisi anggota keluarga dan para sahabat. Banyak diantara mereka yang dibawa masuk ke dalam terowongan gelap, tapi pada ujungnya ada sinar terang. Mereka juga bertemu dengan anggota-anggota keluarga yang sudah meninggal, yang menyambut mereka. Banyak hal-hal indah yang mereka alami, seperti taman, istana, kamar yang mewah, pesta meriah, mendengarkan nyanyian para malaikant, dan berbagai ungkapan kebahagiaan dan kedamaian. Tetapi karena satu dan lain alasan, mereka harus kembali masuk ke dalam jasad mereka dan hidup kembali di dunia.
     Pengalaman mati suri tak bisa dipandang sebagai "mengintip alam roh", seolah-olah apa yang dialami itu adalah realitas sesungguhnya dari alam roh yang di balik kehidupan ini. Tidak bisa juga dikatakan bahwa pengalaman itu adalah contoh tentang hidup kekal itu berlangsung. Tidak semua pengalaman orang yang mati suri itu sama, bahkan ada pengalaman yang bertentangan dan sulit dipadukan. Maka tidak bisa dikatakan secara pasti bahwa pengalaman mati suri itu mencerminkan secara riil keadaan neraka atau surga.
     Ketiga, bisa dimaklumi adanya keingintahuan tentang kehidupan di balik kematian. Tetapi keingintahuan ini haruslah kita pasrahkan kepada Tuhan. Yesus mengingatkan agar kita berjaga-jaga selalu (Mat.24:42; 25:13; Mrk.13:35)
Apa yang diajarkan oleh "Kesaksian Musa dan para nabi" (Luk. 16:29) dan ditegaskan kembali dalam Perjanjian Baru kiranya sudah memadai untuk mempersiapkan diri kita. Jika kita tak mendengarkan kesaksian Musa dan para nabi, maka kita juga tidak akan mau diyakinnyan, sekalipun oleh seorang yang bangkit dari antara orang mati (bdk.Luk. 16:31).

You Might Also Like

0 komentar