Teknik Konservasi Mekanik dan Vegetatif untuk Pertanian Organik

02.00.00



Usaha tani konservasi merupakan suatu bentuk pengelolaan lahan pertanian yang mengintegrasikan teknik konservasi tanah dan air, baik mekanik maupun vegetatif dalam suatu pola usaha tani tertentu.

Konservasi tanah dan konservasi air merupakan dua hal yang berhubungan sangat erat. Berbagai tindakan konservasi tanah adalah juga tindakan konservasi air, sehingga secara umum lebih dikenal dengan istilah konservasi tanah dan air.

Teknik konservasi tanah merupakan upaya mencegah kerusakan tanah dan memperbaiki tanah yang rusak akibat erosi dan aliran permukaan.

Konservasi air pada prinsipnya adalah penggunaan air hujan yang jatuh ke tanah seefisien mungkin untuk pertanian, dan mengatur waktu aliran agar tidak terjadi banjir yang merusak, serta menjamin tersedianya cukup air pada saat musim kemarau.

Balai Penelitian Tanah, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) menyarankan dua metode konservasi tanah dan air yang dapat diterapkan pada sistem pertanian organik. Teknik konservasi mekanik serta teknik konservasi vegetatif.

Teknik konservasi mekanik seperti teras, rorak, cekdam, SPA, BTA. Teras biasanya diterapkan pada lahan yang miring dengan jenis antara lain teras kredit, teras gulud, teras bangku, dan teras individu.

Adapun teknik KTA vegetatif seperti rotasi tanaman, mulsa, alley cropping, strip rumput, penanaman tanaman penguat teras, juga pupuk hijau.

You Might Also Like

0 komentar