Budidaya Krisan Hemat Energi Dengan Lampu LED

02.00.00



Krisan merupakan tanaman berhari pendek fakultatif, tanaman krisan membutuhkan periode cahaya lebih yaitu 14 jam untuk pertumbuhan vegetatif. Karakteristik ini berimplikasi bahwa tanaman krisan akan terinduksi untuk masuk ke fase generatif dan berbunga bila panjang hari yang diterima tanaman lebih pendek dari panjang kritisnya.

Teknologi budidaya krisan hemat sumber energi sangat diperlukan untuk penghematan biaya total usaha tani namun kualitas hasil krisan tetap optimal. Pada awalnya tambahan menggunakan lampu pijar 75-100 watt, kemudian pada perkembangannya digantikan dengan lampu neon kompak 23-25 watt.

Seiring dengan kemajuan teknologi lampu penerangan, sumber pencahayaan dari lampu LED (light emitting diode) memberikan alternatif sebagai lampu yang sangat hemat energi listrik, selain itu LED mempunyai usia pemakaian lampu yang lebih lama. Penggunaan lampu LED merupakan terobosan di bidang teknologi penambahan pencahayaan dalam budidaya krisan.

Pertumbuhan dan perkembangan tanaman krisan varietas Puspita Nusantara dengan lampu LED 11 watt sama dengan tanaman dengan lampu flourescent 23 watt. Hal ini menunjukkam bahwa penggunaan lampu LED mempunyai hasil yang sama dengan lampu flourescent.

Apabila tarif dasar listrik (TDL) yang digunakan Rp. 1.496/KWH, untuk satu buah lampu menyala 4 jam/hari selama 30 hari maka biaya pemakaian jenis lampu flourescent 23 watt kurang lebih Rp.4.128,-.

Untuk jenis lampu LED 11 watt lebih kurang Rp. 2.303,- dihitung dari input biaya penambahan panjang hari, maka penggunaan lampu LED 11 watt lebih efisien 50-55% dibandingkan dengan lampu flourescent 23 watt.

You Might Also Like

0 komentar