Yuk, Budidaya Buah Sirsak di Halaman Rumah
02.00.00
Sirsak merupakan salah satu jenis buah yang cukup populer di Indonesia. Buah sirsak terkenal karena memiliki kandungan yang luar biasa untuk kesehatan manusia. Tidak hanya buahnya saja yang memiliki segudang manfaat, tetapi daunnya pun dapat digunakan sebagai ramuan tradisional untuk menyembuhkan penyakit kanker. Hal ini bukan gurauan semata karena telah banyak masyarakat yang membuktikan khasiatnya.
Di Indoneisa ada banyak jenis buah sirsak yang ditemukan. Di antara sekian banyak jenis sirsak, terdapat dua jenis yang cukup populer di kalangan masyarakat. Saat ini banyak masyarakat yang mulai membudidayakan buah sehat ini. Tidak perlu lahan yang luas, buah sirsak dapat Anda tanam sendiri di halaman rumah.
Berikut dua jenis sirsak yang populer di Indonesia.
Sirsak madu
Sirsak jenis ini terkenal akan rasanya yang lebih manis jika dibandingkan dengan jenis sirsak lain. Tekstur daging buahnya pun sangat lembut dan segar. Tidak heran sirsak madu sering dijadikan hidangan pencuci mulut ataupun jus.
Sirsak ratu
Wilayah penyebaran sirsak ratu di sekitar daerah Pelabuhan Ratu, Sukabumi. Ukuran sirsak ratu bermacam-macam dengan tekstur daging buah yang bertepung dan terasa manis. Seperti sirsak madu, jenis sirsak ratu juga sangat cocok untuk dikonsumsi dalam keadaan segar ataupun dijadikan jus.
Melihat potensi dari buah sirsak yang sangat menjanjikan, banyak orang yang mencoba untuk membudidayakan tanaman ini sendiri, baik untuk kebutuhan pribadi maupun tujuan bisnis.
Karakteristik buah sirsak
Sebelum memulai budidaya buah sirsak, ada baiknya Anda mengetahui karakteristik dari tanaman ini. Buah sirsak biasanya berwarna hijau gelap apabila telah matang. Kulit buahnya bertekstur licin dengan banyak duri pada permukaannya. Tanaman ini bisa ditemukan di daerah hutan hujan yang tersebar di seluruh Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Meskipun pada awalnya tanaman liar, saat ini sirsak telah dibudidayakan secara luas di masyarakat.
Pohon sirsak memiliki daun berbentuk bulat telur dengan ujung berbentuk lancip. Permukaan daun berwarna hijau mengkilap, sedangkan buahnya berbentuk bulat lonjong menyerupai hati. Selain digunakan sebagai hidangan pencuci mulut atau bahan pembuat jus, buah sirsak juga dikenal akan khasiatnya sebagai obat herbal. Kandungan gizi dalam buah sirsak yang cukup tinggi menjadikan buah ini sebagai salah satu sumber nutrisi yang baik bagi tubuh.
Pembibitan
Jika Anda ingin mencoba untuk budidaya buah sirsak, hal pertama yang harus Anda pelajari adalah cara mendapatkan bibit sirsak dan teknik penanaman yang sebaiknya digunakan.
Bibit sirsak dapat diperoleh melaui dua cara, yaitu melalui persemaian biji sirsak dan melalui teknik pencangkokan. Anda juga harus memerhatikan jarak tanam ideal antara pohon sirsak yang satu dengan yang lain. Jarak ideal pada cara menanam sirsak yang baik adalah 3 × 4 m atau 4 × 6 meter, tergantung dari varietas sirsak yang dibudidayakan serta ukuran lahan.
Perawatan
Selain budidaya yang harus dilakukan dengan baik dan benar, hal lain yang perlu diperhatikan adalah perawatan tanaman serta pemeliharaan lahan. Menjaga kesuburan tanah serta memelihara lahan dengan baik adalah sangat penting untuk menjaga kualitas buah sirsak yang dihasilkan. Pastikan daerah sekitar pangkal pohon terbebas dari gulma. Anda juga harus memerhatikan pengairan lahan karena buah sirsak sangat memerlukan banyak air dalam pertumbuhannya. Oleh karena itu, Anda harus menyiramnya secara rutin, pagi dan sore hari.
Pemupukan
Pemupukan yang baik juga sangat dianjurkan dalam budidaya tanaman sirsak. Anda dapat menggunakan pupuk kandang atau pupuk NPK dengan dosis kecil yang dapat diberikan beberapa kali dalam kurun waktu satu tahun. Memotong cabang pohon sirsak juga diperlukan untuk menjaga kualitas tanaman.
Pemberantasan hama
Selain itu, Anda juga harus menjaga tanaman sirsak dari berbagai jenis hama dan penyakit yang bisa menyerang dan merusaknya. Sebagian besar hama sirsak dapat diberantas dengan cara konvensional tanpa menggunakan obat antihama. Sebagai contoh, Anda dapat membungkus buah sirsak dengan menggunakan kantung plastik atau kertas untuk melindunginya dari hama lalat buah.
Panen
Panen buah sirsak sebaiknya dilakukan apabila buah sudah tua benar (matang fisiologis). Buah dianggap tua bila duri-durinya sudah saling berjauhan dan warna kulit buah yang semula hijau berkilat berubah menjadi hijau kekuning-kuningan. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa buah yang dipanen pada umur 12 minggu setelah persarian kerapatan durinya mencapai 2/cm2, kadar PTT 14 oBrix dengan mutu baik.
Buah yang dipetik sebelum waktunya menyebabkan mutu rendah. Apabila terlambat dipanen, akan dimakan kelelawar, selanjutnya jatuh ke tanah.
0 komentar