Indonesia mempunyai potensi besar untuk mengembangkan kayu manis, terutama untuk produksi minyak dan oleoresin disamping produk olahan lainnya. Untuk menunjang pengembangan kayu manis, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) akan segera melepas varietas unggul baru (VUB) kayumanis Ceylon (Cinnamomum zeylanicum blume).
VUB kayumanis tersebut saat ini sedang tahap penelitian di kebun percobaan (KP) Laing, Solok, Sumatera Barat.
Kayu manis secara tradisional dijadikan sebagai rempah-rempah yang amat beraroma, manis, dan pedas, juga sebagai suplemen untuk berbagai penyakit, dengan dicampur madu, misalnya untuk pengobatan penyakit radang sendi, kulit, jantung, dan perut kembung.
Kegiatan penelitian yang dilakukan untuk mendukung persiapan pelepasan VUB kayumanis adalah inventarisasi, karakterisasi, dan evaluasi.
Hasil penelitian inventarisasi dan karakterisasi pada tanaman kayumanis Ceylon di KP Laing, diperoleh 35 nomor aksesi dengan variasi cukup luas. Bentuk daun ovalis/bulat telur sampai dengan oblong/bulat memanjang. Ukuran daunnya kecil, sedang dan besar. Bentuk buahnya bulat telur sampai dengan bulat panjang. Kulitnya tipis, sedang dan tebal.
Rendemen minyak daun tertinggi yaitu 3,52% pada aksesi Czl 29 dan terendah 1,02% pada aksesi Czl 16. Sedangkan rendemen minyak kulit batang tertinggi yaitu 1,29% juga pada aksesi Czl 29 dan terendah 0,27% pada aksesi Czl 35.
Hasil penelitian karakterisasi dan evaluasi pada tanaman kayumanis aksesi Czl 35 mempunyai pertumbuhan tanaman yang lebih baik, lebih tinggi (5,30 m) dan lingkar batang yang lebih panjang (39 cm).