Mesin Pemipil Jagung Berkelobot Lebih Hemat Tenaga Dan Biaya

02.00.00

Mesin Pemipil Jagung Berkelobot


Pemerintah telah mencanangkan bahwa Indonesia akan swasembada jagung pada tahun 2015-2017. Pada tahun 2015 Kementerian Pertanian telah menetapkan produksi jagung sebesar 25 juta ton pipil kering.

Untuk mencapai produksi jagung tersebut, pemerintah telah melakukan berbagai upaya, selain peningkatan teknologi budidaya, juga teknologi panen dan pascapanen. Dari beberapa tahapan penanganan pasca panen yang cukup berpengaruh terhadap produksi adalah tahap pemipilan.

Guna mengatasi permasalahan pasca panen khususnya tahap pemipilan tersebut Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian (BBP Mektan), Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) telah merekayasa dan mengembangkan prototipe Mesin Pemipil Jagung Berkelobot. Alat ini akan memproses pemipilan jagung tanpa mengupas kelobotnya lebih dahulu.

Spesifikasi Mesin ini terdiri dari delapan komponen utama yaitu lubang pengumpanan (hopper); silinder perontok; lubang pengeluaran biji jagung bersih; lubang pengeluaran kotoran dan pecahan tongkol; lubang pengeluaran kelobot dan tongkol jagung bersih; ayakan getar; kipas penghembus (blower); serta tenaga penggerak motor diesel 8,5 HP.

Kapasitas kerja mesin 1-1,2 ton jagung pipil/jam. Kinerja mesin dipengaruhi oleh kondisi awal jagung yang dipipil yaitu diameter dan panjang tongkol, serta kadar air awal dan nisbah jagung. Pada kadar air biji jagung masih tinggi, menyebabkan meningkatnya jumlah butir rusak/retak sehingga mempengaruhi mutu hasil. 

Penggunaan mesin pemipil jagung berkelobot lebih menguntungkan dibandingkan pemipil lainnya. Proses pemipilan dilakukan tanpa mengupas kelobotnya lebih dahulu, dapat dilakukan pada kadar air lebih tinggi (sekitar 25%), lembaga biji jagung masih utuh sehingga dapat dijadikan benih, lebih efisien dari segi waktu, hemat tenaga dan biaya terutama dari kegiatan pengupasan kelobot dan pengeringan tongkol jagung.

You Might Also Like

1 komentar