Kementan Kirim 43 Petani Muda Magang ke Jepang

02.00.00



Sebanyak 43 orang petani muda Indonesia dikirim Kementerian Pertanian untuk magang pertanian di Jepang pada tahun ini.
Sebanyak 18 orang ditempatkan JAEC Tokyo, 6 orang di Niigata dan 19 orang  di Gunma.  Keberangkatan ke JAEC Tokyo dan Niigata dilaksanakan pada tanggal 12 Agustus 2016 sedangkan untuk Gunma dilaksanakan Bulan Mei 2016.
“Mereka ini adalah para petani muda yang dapat memotivasi generasi-generasi muda lainnya agar tertarik menggeluti bidang pertanian,” kata Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Pending Dadih Permana.
 Program magang Jepang diikuti oleh petani muda Indonesia dan berlangsung selama 8 bulan, 1 tahun atau 2 tahun. Tujuan magang di Jepang disamping belajar agribisnis di Jepang juga untuk membentuk watak, keterampilan, dan etos kerjanya.
“Pertama adalah pembentukan karakternya menjadi seorang berintegritas, kapilitas, dan berkomitmen terhadap pembangunan pertanian nasional. Lalu setelah itu tercipta, mereka dapat mengembangkan teknologi-teknologi dari Jepang yang dapat dikembangkan di daerahnya (Indonesia).”
Ketua Ikatan Alumni Magang Jepang (IKAMAJA), Henda mengatakan bahwa yang terkenal di Jepang adalah disiplin, kejujuran, dan tepat waktu. Makanya yang paling melakat di benak para alumni (IKAMAJA) adalah etos kerjanya. Tak heran banyak jebolan magang Jepang, sukses menjalankan agribisnis di Indonesia. “Etos kerja di sana luar biasa sekali. Orang-orangnya mau bekerja keras. Makanya tak heran dispilin, kejujuran, dan tepat waktu menjadi hal yang paling kami ingat,” cerita Henda.
Dengan integritas yang tinggi di dalam kehidupan masyarakat Jepang, makanya bukan sembarangan petani yang dapat magang di sana. Para peserta magang merupakan yang terpilih berdasarkan hasil seleksi di tingkat lapangan atau hasil identifikasi kebutuhan lapangan (IKL) yang dilaksanakan oleh widyaiswara, staf, dan pada saat di lapangan didampingi oleh IKAMAJA atau Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) tingkat kabupaten/kota dan rekomendasi dari dinas/instansi.
Kepala BPPSDMP, Dadih,  menekankan kepada para peserta magang untuk selalu memegang teguh kebudayaan Indonesia karena nilai budaya adalah landasan untuk melakukan kegiatan usaha tani sesungguhnya. Selain itu, hormati adat istiadat yang ada di Jepang. “Saya sangat menekankan ke peserta magang untuk selalu memegang prinsip. Terapkan kehidupan Pancasila dengan menghormati kebudayaan masyarakat Jepang,” pesan Dadih. 

You Might Also Like

0 komentar