Peluang Pasar Budidaya Melon

01.00.00

Salah satu bisnis di bidang agrikultur yang masih sangat berpotensi besar untuk dikembangkan adalah budidaya melon. Hal tersebut mengingat buah melon banyak dikonsumsi oleh masyarakat.




Tak hanya menyehatkan dan rasanya yang sangat manis saat dikonsumsi dalam keadaan segar, buah melon juga sering diolah menjadi minuman segar ataupun hidangan penutup mulut. Rasanya yang khas dan daging buahnya yang berair menjadikan buah ini sangat tepat untuk dikonsumsi saat cuaca panas.

Perkembangan agribisnis melon semakin lama semakin berkembang serta menjadi aspek bisnis yang sangat menguntungkan. Pada awalnya peluang bisnis ini hanya terdapat di daerah Lampung dan Bogor. Namun, kini semakin meluas menjangkau beberapa kota besar di Indonesia seperti Purwodadi, Blitar, Kulon Progo (Yogyakarta), Medan dan daerah lainnya. Prospek bisnis ini memang terhitung cukup menjanjikan sehingga tak heran usaha ini mulai marak dikembangkan oleh para petani.

Menilik perkembangan harga buah melon sekarang, beberapa jenis melon yang kini banyak dibudidayakan adalah melon ladika. Melon ini memiliki kulit berwarna kuning dengan proses panen yang lebih cepat serta memiliki bobot yang lebih berat dibanding melon jenis lain. Hal tersebut menjadikan melon ini banyak digemari serta menghasilkan omzet yang sangat menggiurkan hingga puluhan juta rupiah.

Selain melon ladika, ada juga melon kinanti yang tak kalah manis keuntungannya. Melon jenis ini memiliki warna kulit yang lebih kuning serta dengan tekstur permukaan yang lebih halus. Selain itu, rasa daging buahnya lebih renyah. Tak heran, melon kinanti kini mulai dilirik oleh para petani seperti halnya Edi Purwanto, petani melon asal Kudus, Jawa Tengah, yang telah membudidayakan melon sejak 2010 lalu.

Dengan masa tanam hanya 2 bulan, melon-melon yang ditanam dapat menghasilkan buah dengan berat 1,5—2 kg dengan harga per kilogram mencapai Rp4.500—Rp5.000. Sekali panen, ia dapat meraup omzet hingga Rp30 juta.

Jika tertarik, Anda bisa menggunakan media polybag atau pot untuk menghemat biaya produksi. Selain itu, jumlah tanaman yang ditanam juga dapat disesuaikan dengan modal yang kita miliki. Sementara itu, untuk lahan, Anda dapat menggunakan pekarangan atau halamana rumah.

You Might Also Like

0 komentar