Begini Caranya Menanam Bayam Hidroponik di Rumah

01.00.00

Hidroponik merupakan teknik bercocok tanam tanpa menggunakan tanah. Saat ini teknik bercocok tanam secara hidroponik banyak dipilih karena dapat dilakukan di lahan sempit. Salah satu sayuran yang banyak ditanam dengan mengaplikasikan metode hidoponik adalah bayam.




Tanaman ini terkenal akan kandungan zat besi yang tinggi. Kandungan gizi yang cukup tinggi ini seperti kalium, kalsium, zat besi, magnesium, protein, vitamin, dan lainnya membuat bayam diminati oleh para pecinta sayuran hijau. Selain ditanam pada lahan tanam dengan metode tanam tradisional, bayam dapat ditanam dengan metode atau teknik hidroponik.

Berikut cara menanam bayam hidroponik di rumah dengan mudah :

Persiapan bibit

Sebelum menanam bayam hidroponik, siapkan terlebih dahulu benih bayam. Setelah benih siap, rendam benih tersebut dalam air hangat sekitar 1 jam agar kulit benih menjadi lunak.

Selanjutnya, Anda perlu menyiapkan media semai berupa rockwool. Potong rockwool berbentuk dadu dengan ukuran 2 × 2 cm. Lalu, susun potongan rockwool tersebut dalam baki, nampan, atau tempat lain untuk persemaian.

Setelah rockwool siap, masukkan benih yang sudah direndam dalam rockwool. Setiap rockwool diisi dengan 1 benih bayam. Siram rockwool secara perlahan hingga agak basah menggunakan air bersih (jangan sampai air menggenang pada nampan atau baki semai tersebut).

Tutup baki dengan plastik hitam untuk mempercepat perkecambahan, lalu letakkan baki atau nampan semai tersebut pada tempat yang teduh dan kering. Biarkan selama sekitar 48 jam atau 2 hari. Jika sudah berkecambah, pindahkan baki atau nampan semai tersebut pada tempat yang terkena sinar matahari.

Lakukan perawatan terhadap bibit dengan menjaga kelembapan media semai, hingga tanaman dapat dipindahkan ke media tanam yang baru atau tanaman setidaknya memiliki 4 daun sejati.

Persiapan media tanam

Sistem penanaman hidroponik yang biasanya digunakan untuk menanam bayam adalah sistem wick, yaitu sistem hidroponik yang menggunakan sumbu sebagai penyalur nutrisi untuk tanaman.

Siapkan sebuuah boks sterofoam atau boks air yang memiliki tinggi minimal sekitar 30 cm. Buatlah tutup boks dengan menggunakan sterofoam tipis dengan ukuran yang sama dengan boks yang akan digunakan. Jika tutup sudah jadi, buatlah lubang pada sterofoam tutup tersebut dengan diameter sekitar 5 cm dengan jarak sekitar 10 cm. Jika boks dan tutup sudah siap, selanjutnya isi boks dengan larutan nutrisi. Anda dapat menggunakan larutan nutrisi AB Mix yang bisa dibeli di toko pertanian. Larutan nutrisi tersebut dibuat dengan mencampurkan 5 ml Mix A dan 5 ml Mix B dengan 1 liter air atau dengan perbandingan 5:5:1. Aduk larutan hingga merata.

Penanaman

Setelah bibit dan media tanam siap, lakukan penanaman. Dalam penanaman kita membutuhkan net pot atau gelas plastik dan juga sumbu. Jika semua sudah siap, masukkan sumbu dalam lubang net pot hingga setengah bagian berada di luar net pot. Jika menggunakan gelas plastik, Anda dapat membuat lubang kecil di semua sisinya dan lubang sedikit besar untuk bagian bawahnya. Dan, untuk sumbu, sebaiknya Anda menggunakan kain flanel karena memiliki daya serap yang lebih baik.

Setelah semua siap, pindahkan bibit yang telah memiliki 4 helai daun ke dalam net pot atau gelas plastik tersebut. Jika sudah, pindahkan net pot atau gelas plastik yang telah ditanami bibit ke lubang penutup sterofoam. Pastikan akar bibit menyentuh larutan nutrisi yang ada dalam boks. Lakukan penyiraman pada bibit dengan air secukupnya. Letakkan boks di pekarangan rumah agar tanaman mendapatkan sinar matahari.

Perawatan dan pemanenan

Lakukan penyiraman secara teratur, tapi jangan sampai tergenang dan juga jangan sampai kekeringan. Selain penyiraman, lakukan juga penyiangan terhadap tanaman liar yang mengganggu tanaman bayam. Bayam dapat dipanen setelah berumur sekitar 25 hari setelah penanaman. Pemanenan dilakukan dengan cara mencabutnya secara perlahan agar bayam tidak rusak.

You Might Also Like

0 komentar