Seorang lelaki, generasi awal 70 an, yang sedang berproses untuk terus membaharui diri
menuju kepenuhan hidup dalam Cinta kasih. Beliau bernama Albertus Kristiadji
Raharjo, MSC atau sering dikenal dengan panggilan Romo Kris..
Ini nihh profil
singkat Romo Kris..
Nama :
Albertus Kristiadji Raharjo, MSC
TTL :
Purworejo, 18 Febuari 1971
Hobby : main musik,
renang, membaca, travelling n fotografi juga lho..
Motto
hidup : the
beauty of life doesn’t depends on how happy you’re, but depends on how happy others can
be because of you (ngerti kan artinyee?? hahaha)
Asal
mula sosok inspirator dan pendamping kaum muda.
Romo
Kris ialah sosok romo yang menjadi inspirator atau pendamping bagi banyak kaum
muda. Karena beliau lebih banyak perhatian kepada kaum muda. Banyak orang
bilang kalo orang muda itu menjadi aktif dan dinamis. Nah.. maka dari itu lebih
lanjut lagi orang muda/kaum muda amat sangat perlu didampingi. kaum muda perlu
didampingi supaya mereka dapat menemukan jati diri dan orientasi hidup (arah
hidup) karena sekarang ada banyak pilihan/nilai hidup maupun bahaya-bahaya
kehidupan dari dunia masyarakat. Dan pendampingan ini penting supaya orang muda
tidak keliru dalam orientasi hidup.
Pendampingan
dilakukan dengan mencari potensi dan peluang untuk mencapai cita-cita dalam
hidupnya. Terlebih lagi diingatkan pula akan adanya tantangan dan hambatan.
Maka program pendampingan orang muda konkritnya dilakukan dengan cara
berorganisasi, pelatihan kepemimpinan, pembentukan karakter, bimbingan kerohanian,
pengembangan minat dan bakat, soaial dan kemasyarakatan serta pengembangan
intelektual.
Apa
sih harapan ato pesan Semangat Natal romo bagi kaum muda??
“Kalo
bisa orang muda menjadi agen perubahan”
Maksud pesan ini adalah untuk
mengubah masyarakat dari kondisi tidak damai, seperti contohnya dalam
menghadapi ketidakadilan dalam hidup untuk mengusahakan terwujudnya keadilan,
damai dan kepedulian terhadap lingkungannya.
Konkritnya,
ini dapat dilakukan denngan melatih kejujuran, tidak mencontek saat ujian,
gerakan sosial kemasyarakatan, membangun toleransi dan dialog serta berpikir
kratif dan inofatif.