Natal Milikku
12.01.00
By. Ivo A. Hutauruk
Bertahun yang lalu, 2
hari sebelum malam natal, saya dipertemukan Tuhan dengan seorang gadis kecil
berpenampilan memprihatinkan. Sore itu, saya yang sedang berada disebuah pusat
perbelanjaan dihampiri seorang anak perempuan yang ternyata hendak
mengambalikan dompet saya yang terjatuh dijalan.
Diberi sejumlah uang
sebagai tanda terimakasih, anak itu hanya meminta untuk dibelikan lilin. Namun
alangkah terkejutnya saya, setelah ditanyai ggadis kecil itu mengku bahwa
ternyata sudah lebih dari 2 minggu rumahknya diputus aliran listriknya oleh
pihak PLN karena ayahnya tak mampu membayar tagihan. Masih terbayang jelas
dibenak saya saat ia mengucapkan terimaksaih ketika tangannya telah memegang
beberapa lilin. Ia berlari pergi tapi kemudian saya mendengarnya mengatakan
“selamat natal kak” kulihat ia melambaikan tangan dengan senyum lebar merekah
diwajahnya.
Gadis kecil itu punya
semangat natal! setidakna itulah yang terlintas dibenak saya saat itu. Season
of giving! Ungkapan yang mungkin paling sering dia dengar saat natal menjelang
maka kita pun akan disibukkan dengan aktifitas yang seolah telah menjadi tradisi membeli kado
untuk orang-orang terkasih, berburu beberapa beberapa stel pakaian baru,
menyiapkan berbagai jenis kue, pergi berlibur seringkali diartikan sebagai
semangat natal, lebih dari itu, semangat natal bisa diartikan sebagai momen
yang menandakan adanya pengharapan bagi umat manusia. Dimana Tuhan menunjukkan
kasih yang sangat besar bagi kita, sedangkan semangat memberi dan berbagi pada
natal versi dunia tak sedalam kasih Tuhan yang telah memberikan nyawa anak-Nya
bagi kita. (Yoh 15:13).
Jadi, semangat natal
adalah suatu yang kita harap akan kita miliki dalam kehidupan nyata dalam hati
kita masing-masing tidak hanya pada musim/bulan yang istimewa ini, namun juga
sepanjang tahun.
HAPPY CHRISTMAS!!!!!
0 komentar