Mendefinisikan UKK

02.48.00

Banyak arti kata dalam mendifinisikan UKK. Ada yang berpendapat adalah sebuah keluarga, adalah organisasi kristiani, ada yang menyebut kumpulan mahasiswa kristiani. Tidak ada yang salah dari setiap definisinya, itu tergantung sudut pandang masing-masing pribadi. Dan setiap definisi tersebut tidak dapat disalahkan, juga tidak dapat dipaksakan kepada orang lain.
Semua orang berhak berpendapat, dan alangkah baiknya masing-masing pendapat tersebut dapat dihargai. Disinilah peran masing-masing anggota UKK menyikapi setiap perbedaan pendapat dalam menghargai orang lain.
“hargailah orang lain terlebih dahulu maka kamu akan dihargai”. Kata-kata yang lumrah yang sering kita dengar. Tapi factual condition? Tidak semua orang dapat merealisasikannya. UKK pada dasarnya adalah sebuah organisasi (secara sistem) yang dihuni oleh orang-orang kristiani dengan pengajaran kasih dalam Kristus. Keluarga? Bisa jadi. Organisasi? Jelas benar. Bagaimana dengan organisasi yang menerapkan kasih keluarga dalam persatuannya? Mungkin ini bisa lebih tepat, hanya ketika syarat terpenuhi.
       Banyak pengalaman yang terjadi dalam UKK, seperti layaknya perkumpulan manusia yang lain. Setiap ego bertentangan, setiap kesibukan tidak dapat disatukan, setiap kepribadian pasti berbeda. Tapi satu yang menyatukan: kita bertumpu pada dasar yang sama yaitu Tuhan Yesus. Setiap pribadi dalam UKK jelas mengenal benar Tuhan Yesus dan pasti kepribadian Kristus tercermin dalam tiap-tiap anggota. Pribadi yang saling mengasihi tertanam dalam setiap anggota UKK bukan?
             Tidak ada anggota UKK yang memiliki niat jahat kepada sesamanya. Semua yang mereka lakukan adalah dengan tujuan dan maksud yang baik (menurut mereka). Namun mengapa banyak anggota UKK yang masih saling tidak suka, saling sakit hati, kepahitan? Tidak rumit jawabannya. Hanya saja itu membutuhkan waktu yang lama serta pemikiran yang terbuka.
      Jikalau memang ada kasih Kristus tertanam dalam setiap pribadi anggota UKK, mengapa banyak orang-orang kristiani di kampus kita lebih memilih berorganisasi di luar UKK yang notabene organisasi tersebut tidak satu tumpuan dan tidak tertanam kasih Kristus pada masing-masing pribadinya?
    Secara teori, UKK seharusnya dapat menjadi wadah berorganisasi dan berkumpul yang lebih nyaman bagi anggota-anggotanya dibanding dengan perkumpulan atau organisasi lain. Karena UKK dihuni oleh orang-orang dengan satu dasar dan memiliki sifat yang sama seperti Kristus. Secara praktek kenapa jauh? Benarkah nilai-nilai kasih yang seharusnya tertanam dan dapat diterapkan dalam pribadi UKK telah hilang?
        Pribadi, saya merasakan hal yang berbeda ketika berkumpul dan berorganisasi dengan UKK dibanding dengan perkumpulan iman heterogen yang lain. Pluralisme memang menghasilkan perghargaan terhadap perbedaan, namun kesamaan dasar Kristus akan lebih menghasilkan dampak yang mendewasakan secara rohani dan pikiran. Akan terasa lebih nyaman dan menyenangkan ketika bertukar pikiran dengan orang-orang yang mengenal Kristus, terutama dengan latar belakang yang sama yaitu kaum minoritas.
        Latar belakang yang sama akan menciptkan ikatan yang lebih kuat. Problematika yang kita alami akan membentuk mental dan rohani kita agar lebih tangguh dan dekat satu sama lain. Perbedaan yang terjadi akan menciptakan kekuatan saling menghargai. Kebersamaan yang terikat akan membentuk keadaan saling meopang satu sama lain. Hingga terciptalah UKK dengan pribadi yang kuat, dewasa, dan saling mengasihi hingga terjadi “shalom” setiap saat. Tidakkah ini hal yang baik yang semua orang inginkan?
       Banyak tujuan untuk merealisasikannya, termasuk diadakannya program kerja. Tidak dari seorang pun pengurus di UKK diuntungkan secara komersil melalui program kerja ini. Namun jiwa pelayanan lah yang kami bawa, dengan maksud mewujudkan cinta kasih dalam UKK serta memberikan manfaat-manfaat bagi sesama kami. Tidak adakah yang mengerti mengenai maksud hal ini? Bahwa kami disini untuk melayani kalian?
        Kami harapkan yang terbaik bagi anggota-anggota UKK. Dapat membuka hati untuk mau melayani dan membuka diri untuk mau dilayani.
God bless
Maria M Dessy

You Might Also Like

0 komentar