Yakobus 3:9-11 (TB)  Dengan lidah kita memuji Tuhan, Bapa kita; dan dengan lidah kita mengutuk manusia yang diciptakan menurut rupa Allah,
dari mulut yang satu keluar berkat dan kutuk. Hal ini, saudara-saudaraku, tidak boleh demikian terjadi.
Adakah sumber memancarkan air tawar dan air pahit dari mata air yang sama?

Lidah merupakan anggota tubuh yang sangat kecil yang digunakan sebagai indera perasa, membantu rongga mulut dalam mengarahkan makanan, serta membantu dalam memperjelas berkata-kata.
Saat ini, banyak di antara orang percaya yang mengatakan perkataan kutuk yang merupakan sebuah tindakan dosa yang tidak berkenan kepada Tuhan. Tuhan berfirman dalam Mazmur 34:14 "Jagalah lidahmu terhadap yang jahat dan bibirmu terhadap ucapan-ucapan yang menipu;" Hal ini dapat diartikan bahwa memang lingkungan sudah terpengaruh terhadap hal-hal duniawi yang bersifat merusak, bahkan gaya hidup modern pun menjadikan ucapan kutuk sebagai kualitas utama.
Perikop ini merupakan teguran bagi orang-orang percaya, khususnya kita, orang-orang percaya. Kita mengucapkan ucapan syukur, berkata bahwa Tuhan Yesus baik, Tuhan Yesus ajaib, namun kita juga mengatakan perkataan kutuk agar dianggap remaja kekinian. Dengan lidah, kita mengatakan perkataan yang pedas juga menyakiti hati orang lain. Bukankah hal itu akan membuat orang lain terpuruk dan tidak terberkati oleh perkataan kita sehingga bukan berkat yang akan kita tuai, namun kutuk dosa.

Memang sulit mengubah kebiasaan, namun kita harus merubah kebiasaan buruk kita menyakiti orang lain oleh karena lidah kita, sedikit demi sedikit. Kemudian, kita akan lebih terbiasa untuk mengucapkan perkataan berkat yang menyenangkan hati semua orang, terlebih Tuhan..
Kiranya berkat Tuhan melimpah atas kita semua..