Jenis-Jenis Pupuk Dan Aplikasinya

13.39.00

Dalam bidang pertanian, peranan pupuk sangat lah penting. Pupuk  menjadi salah satu faktor penting yang perlu diperhatikan selain perhatian kita terhadap kualitas tanaman, kualitas tanah atau media tanam dan faktor pengairan. Pupuk merupakan bahan atau material yang ditambahkan ke dalam media tanam atau tanaman dengan tujuan agar kebutuhan hara tanaman dapat terpenuhi sehingga tanaman mampu tumbuh dan berproduksi dengan baik.  Material pupuk tersebut dapat berupa bahan organik ataupun non-organik (mineral).  Pada perkembangannya, industri pupuk juga memanfaatkan  senyawa-senyawa kimia untuk memperoleh pupuk yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan.
Adanya senyawa kimia dalam pupuk dapat menimbulkan resiko kerugian, baik terhadap keselamatan, kesehatan maupun lingkungan.  Oleh karena itu aplikasinya harus memperhatikan aturan-aturan menyangkut kesehatan dan keselamatan kerja. Berikut beberapa klasifikasi pupuk.

1. Klasifikasi Berdasarkan Sumber Terjadinya
Pupuk Alam merupakan pupuk yang terjadi secara alami tanpa rekayasa dari manusia atau melalui proses industri atau pabrik.Banyak yang menyebut bahwa pupuk alam adalah pupuk organik, hal ini karena pada umumnya pupuk alam terdiri dari senyawa organik, meskipun sebenarnya tidak semua pupuk alam terdiri dari senyawa organik, misalnya pupuk posfat alam yang kandungan senyawanya adalah senyawa anorganik.
Beberapa contoh pupuk alam adalah pupuk kandang, sampah tanaman pertanian yang membusuk, kayu lapuk, tepung tulang
Pupuk buatan merupakan pupuk yang sengaja dibuat di pabrik dengan kandungan unsur hara tertentu.  Pada umumnya kandungan haranya lebih tinggi, mudah larut dan mudah diserap oleh akar tanaman.  Sifat ini yang mendasari tingginya konsumsi terhadap jenis pupuk ini. Instant dan Praktis.
Akan tetapi meskipun praktis, pupuk ini mempunyai kelemahan jika penggunaannya tidak terkontrol dan ‘overdosis’ akan mengakibatkan kerugian dan kerusakan terhadap manusia, tanaman itu sendiri maupun lingkungan.  Selain itu, pupuk ini tidak mengandung unsur hara mikro, tapi hanya mengandung unsur hara tertentu saja misalnya N saja seperti yang terkandung dalam pupuk urea
2. Klasifikasi Berdasarkan Senyawa Kimianya
Pupuk Organik, merupakan pupuk dengan senyawa organik, senyawa organik iniadalah hasil pelapukan bahan-bahan organik dan biasanya memilki kandungan hara yang rendah. Pupuk organik mulai banyak dipakai karena mekanisme kerjanya dalam melepaskan Nitrogen lambat dan gradual sepanjang musim.  Pupuk ini juga dapat membantu mempertahankan keadaan fisik pupuk yang baik bila dicampurkan dengan pupuk lain sehingga mempermudah penyebarannya.
Pupuk Anorganik adalah pupuk yang mempunyai senyawa kimia anorganik.  Contoh dari pupuk anorganik ini misalnya pupuk ZA, (NH4)2SO4.

3. Berdasarkan Kandungan Hara

Diklasifikasikan menjadi pupuk tunggal dan pupuk majemuk
Pupuk Tunggal merupakan pupuk yang hanya mengandung satu unsur pupuk. Unsur pupuk tersebut adalah Nitrogen, Posfor, dan Kalium
Pupuk yang mengandung unsur pupuk lebih dari satu disebut pupuk majemuk. Bila mengandung dua unsur saja, disebut pupuk majemuk tidak lengkap, dan bila mengandung ketiga unsur pupuk (N, P dan K) disebut pupuk majemuk lengkap.

You Might Also Like

0 komentar